Desa Penglipuran: Desa Wisata no. 1 di Bali

Bila berlibur ke desa, pastilah yang terbayangkan adalah hamparan sawah, udara sejuk, anak-anak berlarian dan lainnya. Berkunjung ke Desa Penglipuran, memberikan sensasi berbeda, dimana desa ini merupakan desa wisata no. 1 di Bali, dikarenakan predikatnya yang sudah mendunia, yaitu desa terbersih di dunia. 

Tidak ada hamparan sawah, tapi hamparan rumah-rumah apik yang jauh dari rumah desa pada umumnya, rumah di sini tuh kayak magis aja cantiknya, berdiri kokoh, rapat serta gapura etnik bali yang mencolok, terlebih atap-atap rumah mereka masih asli dari bambu yang didirikan dari zaman dahulu, dan masih terawat sampai sekarang.

Di tulisan sebelumnya saya jabarkan, ke desa ini merupakan tujuan utama wisata bila menyukai wisata budaya, dan harus datang pagi hari karna setiap hari turis selalu ramai kemari pada siang hari sampai sore dan hanya untuk foto-foto. Di belakang desa ini ada juga spot foto hutan bambu, yang merupakan sumber daya utama ekonomi desa ini.

Baiklah ini kesimpulan dari Desa Penglipuran.

1. Lokasi

Desa ini terletak di kawasan Bali utara, kabupaten Bangli. jadi bila kita dari bandara, kuta atau sekitarnya memerlukan waktu tempuh 2 jam dengan mobil. Menuju desa ini pemandangannya kereennn, semua rumah-rumah desa disini tuh cantik-cantik, ada banyak tempat ibadat Hindu, yang lain desa lain juga desainnya. dan seringnya di pinggir jalan. 

2. Tiket Masuk

Masuk ke desa tidak gratis ya best, ada retribusinya, yaitu sekitar 25rb per orang turis wisdom, anak-anak diawah 6 tahun gratis, plus biaya parkir 5rb, jadi semua itu 30rb kita bayar di depan gerbang masuk desa.

daftar tiket masuk

Begitu kita masuk langsung disambut jalanan setapak bebatuan kecil yang bersih, di pintu masuk juga ada fasilitas, ATM, toilet serta parkiran yang luas, di dalam desa juga rumah-rumahnya menawarkan oleh-oleh khas bali, seperti minuman, karena berjalan mengelilingi desa ini lumayan menguras tenaga, kan jalanan nya itu tanjakan. Ada juga minuman khas Loloh Cemcem namanya, tapi untuk ini saya gak berani nilai ya, karena perut saya langsung bereaksi haha, ada juga yang menawarkan jasa sewa baju adat bali agar cantik foto-foto, sampai ke atas ada pura yang wajib foto, ohiya jangan heran dengan anjing yang lumayan berkeliaran ya, mereka adem koq. hehe

Pertanyaan saya "kemana para penduduk desa ya kenapa gak keliatan berkegiatan di sekitar rumah-rumah mereka?"

Karena supir saya baik hati yang juga biasa jadi guide, ia bilang mereka penduduk desa sini sangat sadar desanya adalah objek wisata jadi mereka tak mau mengganggu para turis berkunjung ke desa ini, jadi mereka hanya di dalam rumah, bahkan untuk menawarkan dagangannya saja mereka tetap patuh untuk tidak buka lapak di luar rumah, tapi dari dalam rumah. Wow, saya langsung takjub, beneran ya mereka saja masuk keluar masuk rumah itu dari bagian belakang rumah mereka, jadi bagian depan jalan hanya untuk turis. 

Ini dia foto-foto saya selama berkunjung di desa itu:



foto dengan anak gadis asli desa penglipuran

pura desa yang patungnya tak boleh disentuh



tersedia fasilitas vila yang ingin menginap di desa tersebut

rumah ketua desa

Boleh juga cek vlog singkat tentang desa ini:


Oke sampai jumpa di lokasi berikutnya di Bali, bye.



Desa Penglipuran: Desa Wisata no. 1 di Bali Desa Penglipuran: Desa Wisata no. 1 di Bali Reviewed by Ceritajalan.com on Juni 10, 2022 Rating: 5

4 komentar:

  1. Seru kali berkunjung ke desa Penglipuran ini ya kak, bersih, tertata tapi dan juga eksotik.
    Warga pun sangat terbuka ya kak. Mereka seperti mendahulukan kepentingan wisatawan.

    BalasHapus
  2. Memang desanya rapi dan bersih ya kak jadinya pas untuk objek wisata, dulu sempet ngira ini semacam vila gitu abis rumahnya sama semua tipenya hehe

    BalasHapus
  3. Wah.. asyik, pembaca jadi bisa ikutan berwisata ke Desa Penglipuran di Bangli, Bali ini ya... bisa teratur dan apik sekali tata letaknya. HTM masuk 25k per turisnya ya, hype n instagramable nih desanya,, terkenal.

    BalasHapus
  4. Hampir aku salah baca, kirain nama desanya pelipur lara. Tapi jadi pengen kesitulah. Kok kayaknya suasana pedesaannya bikin betah gitu. Asri sekali

    BalasHapus

Terimakasih sudah memberi komentar dengan sopan

Diberdayakan oleh Blogger.