Travel Story: Serunya Solo Traveling ke Malang, Bromo, dan Jogja dalam 7 Hari


Solo Traveling: Kenapa Saya Memilih Malang – Bromo – Jogja

Pernah nggak sih merasa rindu dengan suasana perjalanan seorang diri? Naik transportasi umum, pindah-pindah kota, bertemu orang asing yang tiba-tiba jadi teman seperjalanan… Itulah yang saya rasakan awal September lalu.

Setelah cukup lama tidak bepergian jauh di Indonesia, akhirnya saya memutuskan untuk kembali mencoba solo traveling. Destinasi pilihan saya kali ini adalah Malang, Bromo, dan Jogja—tiga kota dengan cerita berbeda, tapi sama-sama meninggalkan kesan mendalam.


Stasiun kereta Gambir, Jakarta

Selama 7 hari 6 malam, saya menempuh perjalanan dari Medan – Jakarta – Malang – Bromo – Jogja, lalu kembali lagi ke Medan. Perpaduan pesawat, kereta api, hingga jeep menjadi bagian seru yang membuat perjalanan ini terasa begitu hidup.

Apa yang saya temukan?

Pagi yang hangat di Kampung Kayutangan Heritage Malang

Sunrise megah di Bromo yang bikin merinding kagum

Kehangatan keluarga teman di Jogja yang membuat saya serasa pulang

Di postingan ini saya akan berbagi itinerary lengkap, pengalaman pribadi, hingga tips untuk kamu yang ingin mencoba jalur serupa. Siapa tahu, setelah membaca ini, kamu juga tergoda untuk mencoba solo traveling dan menemukan cerita versimu sendiri.

Solo Trip 7 Hari: Medan – Malang – Bromo – Jogja

Sudah lama sekali saya tidak melakukan perjalanan jauh sendirian di Indonesia. Biasanya kalau jalan-jalan pasti bareng teman atau ikut rombongan. Tapi kali ini, saya ingin kembali merasakan bagaimana rasanya solo traveling—bertemu orang baru di jalan, berbagi cerita dengan sesama penjelajah, dan menemukan kejutan kecil di setiap langkah.

Awal September lalu akhirnya saya memutuskan untuk mengeksekusi rencana ini.

Rute Perjalanan: 

  1. Medan – Jakarta : Pesawat

  2. Jakarta – Malang : Kereta Api

  3. Malang – Bromo : Jeep

  4. Malang – Jogja : Kereta Api

  5. Jogja – Jakarta : Kereta Api

  6. Jakarta – Medan : Pesawat

Destinasi yang saya pilih: Malang – Bromo – Jogja.

Kenapa tiga kota ini? Karena Malang dan Bromo adalah tempat yang belum pernah saya datangi sebelumnya, sementara Jogja… ah, Jogja selalu punya alasan untuk saya datangi lagi dan lagi.


Dari Medan ke Malang: Tidur di Kereta Api

Perjalanan dimulai dari Medan menuju Jakarta dengan pesawat, lalu lanjut ke Malang naik kereta api. Dari Jakarta ke Malang ini saya menempuh 12 jam perjalanan—kombinasi antara tidur, melihat pemandangan lewat jendela, dan sesekali ngobrol dengan penumpang di sebelah.

Sampai Malang pukul 4 pagi, saya sempat rebahan sebentar di hotel sebelum mulai eksplor kota pada pukul 8 pagi..

Highlight Malang:

  1. Kampung Kayutangan Heritage lingkungan permukiman yang masih asri dengan nuansa tempo dulu 


  2. Pasar Klojen pasar tradisional yang bersih, rapi, dan penuh jajanan pasar yang menggoda 


  3. Toko Oen, kafe legendaris peninggalan Belanda dengan menu klasik. Es krimnya? Wajib coba! 



  4. Jawa Timur Park 1 Taman hiburan yang lebih cocok untuk keluarga, jadi saya hanya keliling sebentar. 

  5. Museum Angkut—serius, ini luar biasa. Ini yang paling berkesan! Koleksi alat transportasi dari masa ke masa, dari replika sampai yang asli, ditampilkan dengan sangat megah. Bahkan di akhir tur kita seolah dibawa naik kereta api sebelum keluar menuju area food court dengan menu dari 6 negara berbeda.




Bromo: Sunrise yang Tak Terlupakan

Malamnya saya langsung berangkat ke Bromo. Pihak trip menjemput pukul 12. Trip dimulai jam 1 pagi dengan jeep menuju padang savana. Udara dingin, jalanan gelap, tapi semangat luar biasa.

Dalam trip ini saya ketemu kawan baru 2 orang dari Jakarta.



Momen paling berkesan? Tentu saja ketika golden sunrise perlahan muncul di balik lautan awan. Rasanya campur aduk—terharu, kagum, dan bahagia.



Jujur, saya sempat ngos-ngosan waktu mendaki, sampai akhirnya harus naik ojek karena udara tipis. Tapi semua terbayar saat sampai di puncak. Bromo benar-benar magis.


Jogja: Rumah Kedua yang Selalu Dirindukan

Balik dari Bromo sampai di Malang kembali, saya melanjutkan perjalanan ke Jogja naik kereta. dan dalam perjalanan ini saya duduk bersebelahan dengan seorang perempuan Jerman bernama Anne, dan kami bertukar kartu nama untuk kemudian menjadi teman baru. 


Malam itu saya tiba pukul 11 malam, dijemput oleh Irwan, teman lama. Dua malam di Jogja terasa sangat hangat karena saya tinggal di rumah mereka. Bahkan keluarganya ikut menemani saya jalan-jalan, jadinya serasa punya keluarga kedua di sana.

Hari Pertama di Jogja:

  1. Sarapan siang di Kopi Klotok dengan view sawah yang menenangkan. Untungnya langsung dapat tempat tanpa antre panjang. 



  2. Menyusuri Candi Ratu Boko, reruntuhan keraton yang dipercaya sebagai asal-usul kisah Roro Jonggrang. Letaknya tidak jauh dari Prambanan, hanya perlu sedikit mendaki. 



  3. Foto-foto di Malioboro dengan baju adat Jawa sewaan, lengkap dengan fotografer. Capek tapi seru banget! 



  4. Nongkrong di Kebon Ndalem Cafe sambil menikmati pemandangan Tugu Jogja yang ikonik. 


Hari Kedua di Jogja:

  • Sarapan di Laoban kopitiam lokal (lebih murah daripada di Medan, tapi rasanya mantap!). 

  • Belanja kebaya lawas di Pasar Beringharjo—nemu dua yang cantik sekali.

  • Main ke Studio Gamplong di Sleman, lokasi syuting film Bumi Manusia. Dengan set rumah Nyai Ontosoroh yang ikonik.  Nuansanya benar-benar membawa kita ke masa lalu. 



  • Menutup hari di Bukit Tumpeng Menoreh, spot baru dengan pemandangan 5 gunung sekaligus dari puncaknya. 

Malam terakhir kami makan bersama sebelum saya diantar ke stasiun untuk kembali ke Jakarta lalu pulang ke Medan. Terima kasih banyak untuk Irwan dan keluarga, terutama Darliah yang manis sekali menemani tante Desy selama di Jogja. 



7 Hari, 3 Kota, Segudang Cerita

Perjalanan kali ini berlangsung selama 7 hari 6 malam: dua malam di kereta api, dua malam di Malang, dan dua malam di Jogja.

Apa yang paling berkesan?

  • Tidur di kereta api dan merasakan transisi transportasi yang seru.

  • Sunrise di Bromo yang bikin merinding kagum.

  • Kehangatan keluarga teman di Jogja yang membuat saya tidak merasa sendiri.

Setiap perjalanan selalu membawa cerita baru. Dan kali ini, saya pulang dengan hati penuh rasa syukur. Alhamdulillah, perjalanan lancar, menyenangkan, dan memberi banyak kenangan manis.


✨ Jadi, kalau kamu ingin mencoba solo traveling di Indonesia, jangan takut. Siapkan rencana matang, buka diri untuk bertemu orang baru, dan biarkan perjalanan itu sendiri yang mengajarkan banyak hal. Karena sesungguhnya, jalan selalu punya cara untuk membuat kita merasa pulang, meski berada jauh dari rumah.

NB: Beberapa vlog mengenai perjalanan ini sudah saya share di sosial media saya, silakan follow ya, terima kasih.

Next, kemana lagi ya... 



Travel Story: Serunya Solo Traveling ke Malang, Bromo, dan Jogja dalam 7 Hari Travel Story: Serunya Solo Traveling ke Malang, Bromo, dan Jogja dalam 7 Hari Reviewed by Ceritajalan.com on Oktober 03, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Terimakasih sudah memberi komentar dengan sopan

Diberdayakan oleh Blogger.