Watching People Around


chinahighlights.com

Anyway, there's so many kinda type of travelers, such as like beach boys/girls, hiking boys/girls and sightseeing people whose like old and historical building, and that is me, alias walking tour (ceileh sok-sokan pake bahasa inggris) saya menganut tipe yang terakhir, kenapa karna disesuaikan oleh ketahanan fisik saya sendiri yang tidak bisa berenang, karena napas pendek apalagi naik gunung sudah pasti ngos-ngosan, maka saya pun memilih aman saja yaitu jalan mendatar alias jalan-jalan kota, lihat-lihat pemandangan keliling kota yang akan menjadi tujuan, selama ini  tujuan jalan-jalan saya yang saya share di blog ini juga pada umumnya tidak mengandung tujuan yang memicu  adrenalin, maka itu bangunan atau pemandangan kota menjadi incaran objek foto saya, dan mungkin pilihan ini karena saya juga perempuan ya, jadi ya cari aman saja apalagi ditambah dengan wisata kuliner dan shopping hehe maklumlah peyempuan.

By the way, ngomongin tentang sightseeing object, saya suka sekali mengamati hal sekitar, entah itu orang-orangnya, bentuk benda atau bangunannya, atau malah jenis makanan tertentu yang ada di daerah tujuan, tapi lebih seru lagi obsevasi tentang objek manusia, seumpamanya penelitian, karena saya juga lulusan dari Antropologi, melihat orang, mengamati, meneliti objek manusia membuat daya tarik tersendiri bagi saya, apalagi singgah ditempat yang kental akan budaya tertentu, tentu saja mengamati nya tidak bisa satu atau dua hari saja kawan, tapi ini bisa dianggap serius atau tidak tergantung fakta yang didapat di lapangan ya, dan ini secara etic view loh ya, sekali lagi bisa-bisanya saya yang sedikit mengarah pada penilaian saya sendiri dan mungkin didukung oleh teori-teori pada buku yang pernah saya baca, terkadang sambil nongkrong di kafe atau warung yg ngehits di suatu kota tujuan membuat saya betah berlama-lama disana ya karna mengamati tingkah laku dan pola gaya hidup orang-orang disekitar, atau misalnya pas saya ke Jogja, duduk nyantai di alun-alun sambil "menonton orang" berlalu lalang itu asyik loh menurut saya, kenapa mereka begini kenapa, dan kenapa, yang bisa menimbulkan pertanyaan baru diatas pertanyan sebelumnya, dan hanya saya sendiri yang yang bisa menyimpulkannya atau dengan mulut ember saya yang tak tahan untuk bertanya langsung kepada sumber, (ceileh bahasanya,,,), lalu ke objek wisata Taman Sari, tempat pemandian raja-raja di Jogja, bukan tidak mungkin hanya tempat pemandian biasa, ternyata waktu itu kami dapat guide yang bisa "dibayar" dengan seikhlas hati, jadi saya puas bertanya apa saja selama "tour" berlangsung dan dia menjelaskan satu persatu objek A,B,C dan bla-bla,,

Seumur-umur saya belum pernah mau jalan-jalan dengan tour, secara grup itu haduh saya pikir tak akan pernah yang namanya menikmati waktu jalan-jalan itu sendiri yang ada buru-buru, diatur-atur oleh seorang tour guide, jalan serombongan dan haduh tidak ada enaknya deh, tapiiii kalau tidak pernah sama sekali tahu tentang tempat tersebut dan malas ribet boleh lah pakai jasa tour dengan resiko kita tak akan pernah santai untuk menikmati yang namanya "watching people" itu. 

Waktu saya ke Bandung yang kedua kali nya di tahun 2015 juga, dan entah kenapa ngangenin hehe, sangat significant sekali perbedaannya sewaktu saya datang pertama kali, sudah sangat maju tempat public service untuk masyarakat maupun turis, pokoknya kota bandung yang dominan orang sunda itu comfortable lah buat santai-santai di open space yang banyak dibuat berbentuk taman-taman, ya siapa lagi kalau bukan jasa dari bapak walikotanya sendiri, Bapak Ridwan Kamil.

Selain alasan kesehatan, kenapa saya suka walking tour adalah banyak sekali atraksi jalanan yang gratis untuk dinikmati selama berwisata, ingat GRATIS, kalaupun bayar paling juga biaya untuk masuk sekitar 2000-20000 rupiah hehe, contoh nyata saya holiday dengan cara ini bisa cek dipostingan ini.

Maka tipe pelancong dengan style seperti saya ini suka sekali dengan yang namanya festival, carnival, street food, human statue, street attraction like music and art street instalation, dan duduk-duduk di tengah kota atau open space sambil menikmati summer seperti yang sering dilakukan bule-bule Eropa pada umumnya dan biasanya hal ini banyak disediakan dinegara maju yang tingkat kriminalnya pasti sedikit.

Jangan bersedih sebenarnya negara kita Indonesia juga punya seperti yang saya katakan diatas apalagi kalau musim liburan sekolah dan dibuat seperti acara tahunan, contohnya yang bisa disejajarkan mungkin Samba festival di Brazil dengan Jember festival di Jember Jawa Timur, kalau hari weekend ditempat wisata atau tourist place like wisata kota tua Jakarta, nah bisa tuh kamu nikmati "watching people" itu dan masih banyak lagi tempat di Indonesia yang juga tak kalah keren penyajiannya dari negara luar, kalau tak percaya buktikan kamu menyukseskan acara-acara dari pemerintah kota setempat tinggal kamu ya,,,,,,, ohya apabila kamu menyukai bangunan bersejarah, monumen atau icon suatu kota, candi, museum dan lokasi bersejarah, Indonesia juaranya guysss,,,,

Sudah lah yok, capcus, kemana kita,,,, hehe

NB :
Panduan untuk berwisata sightseeing or walking tour
1. Pakailah pakaian yang nyaman, dan sepatu atau sendal yang nyaman karna jalan jauh dan pasti keringatan dan biar kaki tidak pegal
2. Sediakan payung kecil di tas tenteng  atau ransel kamu, manatau hujan
3. Kamera yang full baterry karna pasti semua objek mau kamu foto
4. Bawa hape dan powerbank nya
5. Air minum botol dan sunglasses, sudah pasti capek dan haus serta anti kepanasan

Watching People Around Watching People Around Reviewed by Ceritajalan.com on Februari 18, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Terimakasih sudah memberi komentar dengan sopan

Diberdayakan oleh Blogger.